Rabu, 02 November 2011

Perhitungan Sinyal pseudo random code



-        Data ephemeris adalah data yang selalu dikirim satelit, berisi informasi penting mengenai status satelit, data dan waktu terkini dari jam atom yang ada di satelit GPS, Bagian inilah yang sangat penting untuk menentukan posisi. Data almanak memberitahu receiver di manakah orbit setiap satelit seharusnya berada setiap waktu sepanjang hari. Faktor yang mengakibatkan error pada receiver sehingga menurunkan keakuratan informasi antara lain:
-        Delay di ionosphere dan troposphere: sinyal satelit
terganggu saat melewati atmosfir bumi lapisan ini terdapat di permukaan bumi pada ketinggian 50 – 500 km. Partikel partikel yang terionisasi pada lapisan ini membuat pengaruh pada GPS sinyal sehingga mengakibatkan salah satu penyebab eror tertinggi dalam penentuan jarak dan lokasi pada ORARI Daerah Jakarta GPSReceiver. Sedangangkan lapisan Troposphere berada ketinggian 50 Km kebawah sampai dengan permukaan bumi yang selalu mengalami perubahan temperature tekanan awan ,debu, hanya relatif sedikit sebagai mengganggu sinyal transmisi dari Satelit GPS yang menjadi penyebab eror atau kesalahan perhitungan dari GPS Receiver.
-        Signal multipath: terjadi ketika sinyal GPS dipantulkan oleh gedung tinggi atau permukaan padat seperti pegunungan sebelum sinyal mencapai receiver. Hal Ini menambah lama waktu perjalanan sinyal (timing), karena itu menyebabkan error pada perhitungan Receiver GPS.
-        Error pada clock di receiver. Built-in Clock di receiver tidak
seakurat atomic clock yang ada di satelit GPS. Maka dari itu, akan mudah
terjadi error dalam penentuan waktu.
-        Orbital (ephemeris) error, hal ini terjadi akibat ketidakakuratan laporan lokasi satelit. Jumlah satelit terlihat: Semakin banyak satelit yang bisa Acess oleh receiver, semakin akurat informasi yang didapat. Bangunan, kontur bumi, interferensi peralatan elektronika atau bahkan rimbun dedaunan, dapat mengganggu penerimaan sinyal yang menyebabkan kesalahan posisi. Receiver biasanya tidak bisa bekerja di dalam ruangan, di dalam air atau di bawah tanah.
-        Geometri satelit: Ini merujuk pada posisi relatif satelit di suatu waktu tertentu. Geometri satelit ideal terjadi ketika satelit berada di sudut yang lebar relatif terhadap satellite lainnya. Geometry yang buruk terjadi ketika satelit berada satu garis atau jarak yang terlalu dekat dengan yang lainnya mengakibatkan melesetnya perhitungan yang dilakukan receiver GPS.
 Teknologi GPS di Eropa telah trend sejak tahun 2000 lalu, semua macam-macam kendaraan telah dilengkapi dengan GPS Receiver sebagai alat Navigator Otomatis. Perkembangan GPS juga telah melibatkan negara Rusia, yang akhitr-akhir ini mencapai kata kesepakatan dengan Amerika untuk mensinergikan system GPS yang telah beroperasi penuh sejak 1994.
Selain dua system satelite tersebut Uni Eropa juga merencanakan System Navigasi dengan nama Galileo. Peluncuran pertama akan dilaksanakan akhir tahun 2006, Peluncuran Galileo terdiri dari 30 satelit mengorbit bumi dan diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2012, System GPS Galileo merupakan penyempurnaan dari teknologi terdahulu dengan kelebihan kemampuan di operasikan di celah celah gedung bertingkat dan juga di dalam ruangan sekalipun dan tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti GPS Receiver dapat beroperasi di dalam tanah dan air.

Cara kerja sistem ini adalah sebagai berikut:
  1. GPS Tracking Device menerima sinyal GPS dari beberapa satelit GPS.
  2. Berdasarkan sinyal-sinyal tersebut, GPS Tracking menghitung posisinya.
  3. GPS Tracking mengirim data posisinya tersebut serta secara online ke Tracking Server Tracking System melalui jaringan GSM.
  4. Pemakai dapat menggunakan web browser untuk melakukan pelacakan dan pemantauan kendaraan yg akan ditampilkan pada peta digital melalui jaringan internet.

BAGAIMANA GPS MENGETAHUI POSISINYA

  Untuk mengetahui posisi dari GPS, diperlukan minimal 3 satelit. Pengukuran posisi GPS didasarkan oleh sistem pengukuran matematika yang disebut dengan Triliterasi. Yaitu pengukuran suatu titik dengan bantuan 3 titik acu. Misalnya anda berada di suatu kota A (disini kota kita anggap sebagai titik), tetapi anda tidak mengetahui dimana anda berada. Untuk mengetahui keberadaan anda, anda bertanya kepada seseorang, dan orang tersebut menjawab bahwa anda 2 km dari kota B. Jawaban ini tidak memuaskan anda karena anda tidak tahu apakah anda di sebelah selatan, utara, barat, atau timur kota B. Kemudian anda bertanya kepada orang ke-2 dan mendapat jawaban bahwa anda berada 5 km dari kota C. Dengan jawaban ini anda sudah dapat membayangkan dimana posisi anda, hanya ada kemungkinan 2 titik berbeda yang berpotongan antara lingkaran dengan radius kota A dengan kota B dan lingkaran dengan radius kota A dengan kota C.

Metoda penentuan posisi dengan GPS



Metoda penentuan posisi dengan GPS pertama-tama terbagi dua, yaitu metoda absolut, dan metoda diferensial.  Masing-masing metoda kemudian dapat dilakukan dengan cara real time dan atau post-processing. Apabila obyek yang ditentukan posisinya diam maka metodenya disebut Statik.  Sebaliknya apabila obyek yang ditentukan posisinya bergerak, maka metodenya disebut kinematik.  Selanjutnya lebih detail lagi kita akan menemukan metoda-metoda seperti SPP, DGPS, RTK, Survei GPS, Rapid statik, pseudo kinematik, dan stop and go, serta masih ada beberapa metode lainnya.

Sinyal dan Bias pada GPS



GPS memancarkan dua sinyal yaitu frekuensi  L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (receiver GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur ”Anti-Spoofing” diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y.
Ketika sinyal melalui lapisan atmosfer, maka sinyal tersebut akan terganggu oleh konten dari atmosfer tersebut. Besarnya gangguan di sebut bias.  Bias sinyal yang ada utamanya terdiri dari 2 macam yaitu bias ionosfer dan bias troposfer.  Bias ini harus diperhitungkan (dimodelkan atau diestimasi atau melakukan teknik differencing untuk metode diferensial dengan jarak baseline yang tidak terlalu panjang) untuk mendapatkan solusi akhir koordinat dengan ketelitian yang baik.  Apabila bias diabaikan maka dapat memberikan kesalahan posisi sampai dengan orde meter.

Fungsi gps tracking




1. Mengetahui posisi kendaraan anda secara realtime dengan hp atau akses internet maka posisi mobil atau kendaraan anda bisa diketahui secara pasti sehingga keamanan kendaraan anda akan semakin terjamin

2. Dengan kemampuan gps tracking sebagai alat pelacak  posisi kendaraan atau mobil maka alat ini juga dipakai untuk mengetahui dan menjaga anggota keluarga atau orang yang kita kasihi sehingga secara tepat serta akurat kita dapat memantau orang yang kita kasihi  agar tidak terjadi hal – hal yang dapat merugikan kita

3. Salah satu fitur yang cukup menarik adalah gps tracker yang sudah ada dipasaran dilengkapi dengan GSM modul sehingga kita dapat mematikan mesin lewat SMS dengan kode tertentu, sehingga kita dapat mengontrol engine atau mesin mobil kita sehingga diharapkan mobil atau  kendaraan kita dapat selalu dalam pengawasan

4. gps tracking juga berfungsi untuk keamanan berkendara , gps tracking mempunyai fitur sms alert untuk kecepatan kendaraan sehingga bila telah disetting kecepatan kendaraan atau mobil kita maksimal 100 km/jam maka bila kendaraan kita melebihi batas kecepatan yang telah kita seting di gps tracking maka gps tracking akan mengirimkan sms ke owner mengemai kejadian tersebut sehingga keamanan kendaraan dan penumpang lebih terjamin

5. gps tracking juga berfungsi untuk memantau wilayah dan gerak mobil dengan melalukakan pemabatasan wilayah/area gerak mobil, gps tracking mempunyai fitur sms alert untuk pembatasan wilayah kendaraan sehingga bila telah disetting, maka bila kendaraan kita melebihi batas wlayah yang telah kita seting di gps tracking maka gps tracking akan mengirimkan sms ke owner

video GPS Tracker

Cara Kerja GPS



Cara kerja GPS Tracking dimulai dari beberapa Satelit GPS yang menangkap signal GPS yang dikeluarkan dari Kendaraan yang menggunakan GPS Tracking (Black Box ), kemudian menghasilkan titik koordinat, data tersebut dikirim melalui GSM/GPRS ke pusat data (server), yang kemudian disimpan, hasil akhir data tersebut dapat dilihat oleh pengguna melalui Komputer dalam bentuk peta digital dan dapat pula melalui ponsel yang berupa SMS dengan pengamanan khusus sehingga kerahasiaan data tetap terjaga, dan dapat di akses dimanapun pengguna tracking berada.